"Namanya kok jelek banget sih, Bun" kata abinya Jihan. Hehehee iya sih, eitts.... tapi jangan khawatir rasanya ga sejelek namanya, Jihan aja bisa abis 5 potong sekali makan.
Nah, embel-embel kompor itu pun juga bukan tanpa sebab. Pizza ini memang ga dibikin pake oven tapi pake kompor! Sebenernya lebih tepat disebut Pizza Teflon ya...
Ide ini bermula dari rasa penasaran saya mencari alternatif kalau pas mudik nanti pengen bikin pizza, di rumah belum ada oven...jadi pakai apa ya kira-kira? Dan setelah mencermati cara kerja oven (haalaaah gaya amat *bilang aja g ada kerjaan :D ) akhirnya saya coba juga ke kompor.
Oven itu pada prinsipnya kan menaikkan adonan lewat panas yang ada di dalam ruangan tertutup. Akhirnya, kompor dan teflon saya beri perlakuan yang sama. Teflon yang sudah diberi tutup saya panaskan dengan api sedang selama 10 menit, kemudian masukkan pizza yang siap masak beserta loyangnya ke dalam teflon, tutup kembali teflonnya, masak dengan api kecil selama 10 menit lagi. Oiya, kemarin saya juga coba masak sampai 20 menit hasilnyaaa... super crunchy!!!
Loyang yang saya pakai berdiameter 15cm, berat adonan pizza kurang lebih 80 gram. Resep pizzanya hasil utak atik dari zojirushi recipe saya coba pakai air dingin, dan hasilnya surprise lebih empuk dan sedikit chewy daripada yang pakai telur. Oiya, resep ini pas untuk saya yang bikin adonan pizza nya pakai bantuan homebakery, homebakery adalah alat pengaduk adonan plus tempat fermentasi. Semua bahan dimasukkan ke dalam homebakery, pencet tombol setting untuk pizza kemudian tunggu 1,5jam..dan jadi deh adonan pizza siap panggang.
Jadi bagi yang mengaduk adonan menggunakan mixer saya sarankan airnya dimasukkan sedikit demi sedikit hingga tercapai tekstur adonan yang diinginkan. Berikut resep adonannya:
240 ml air dingin
325 gr terigu protein tinggi
1 tbsp (sdm) minyak zaitun/goreng
1 1/2 sdt garam
1 sdm gula
1 tsp (sdt) ragi
Cara:
Campur bahan jadi satu, ulen hingga kalis. Diamkan adonan dengan ditutup serbet basah hingga adonan mengembang 2x lipat (kurleb 30 menit). Setelah mengembang tinju, kemudian bagi adonan menjadi beberapa bagian sesuai selera. Letakkan di loyang, masak.
Resep Topping:
Daging cincang
Sosis
Jagung manis (sisir)
Paprika (iris tipis)
Bawang bombay
Bawang Putih (sedikiiiit aja)
Merica
Garam
Basil
Oregano
Saus tomat
Keju
Cara:
1. Tumis bawang bombay, bawang putih & paprika hingga layu, masukkan daging cincang. Masak hingga daging berubah warna menjadi coklat.
2. Kemudian masukkan sosis, jagung dan bumbu-bumbu pelengkap lainnya.
3. Siapkan adonan yang sudah diletakkan di loyang, beri saus tomat di atasnya, kemudian beri topping yang sudah dimasak. Tutup dengan Keju mozarella atau sejenisnya, beri taburan lagi sosis, jagung & paprika di atasnya agar penampilan terlihat lebih cantik.
*Dulu saya memasak dagingnya dengan susu jadi hasilnya lebih mantap, namun sejak membaca hadis bahwa tidak boleh mencampur daging dengan susu maka sekarang saya tidak menggunakan susu lagi.
Saya coba juga versi manisnya biar ga bosen, dikasih meises, pisang & keju.
Selamat mencoba...
Nah, embel-embel kompor itu pun juga bukan tanpa sebab. Pizza ini memang ga dibikin pake oven tapi pake kompor! Sebenernya lebih tepat disebut Pizza Teflon ya...
Ide ini bermula dari rasa penasaran saya mencari alternatif kalau pas mudik nanti pengen bikin pizza, di rumah belum ada oven...jadi pakai apa ya kira-kira? Dan setelah mencermati cara kerja oven (haalaaah gaya amat *bilang aja g ada kerjaan :D ) akhirnya saya coba juga ke kompor.
Oven itu pada prinsipnya kan menaikkan adonan lewat panas yang ada di dalam ruangan tertutup. Akhirnya, kompor dan teflon saya beri perlakuan yang sama. Teflon yang sudah diberi tutup saya panaskan dengan api sedang selama 10 menit, kemudian masukkan pizza yang siap masak beserta loyangnya ke dalam teflon, tutup kembali teflonnya, masak dengan api kecil selama 10 menit lagi. Oiya, kemarin saya juga coba masak sampai 20 menit hasilnyaaa... super crunchy!!!
Loyang yang saya pakai berdiameter 15cm, berat adonan pizza kurang lebih 80 gram. Resep pizzanya hasil utak atik dari zojirushi recipe saya coba pakai air dingin, dan hasilnya surprise lebih empuk dan sedikit chewy daripada yang pakai telur. Oiya, resep ini pas untuk saya yang bikin adonan pizza nya pakai bantuan homebakery, homebakery adalah alat pengaduk adonan plus tempat fermentasi. Semua bahan dimasukkan ke dalam homebakery, pencet tombol setting untuk pizza kemudian tunggu 1,5jam..dan jadi deh adonan pizza siap panggang.
Jadi bagi yang mengaduk adonan menggunakan mixer saya sarankan airnya dimasukkan sedikit demi sedikit hingga tercapai tekstur adonan yang diinginkan. Berikut resep adonannya:
240 ml air dingin
325 gr terigu protein tinggi
1 tbsp (sdm) minyak zaitun/goreng
1 1/2 sdt garam
1 sdm gula
1 tsp (sdt) ragi
Cara:
Campur bahan jadi satu, ulen hingga kalis. Diamkan adonan dengan ditutup serbet basah hingga adonan mengembang 2x lipat (kurleb 30 menit). Setelah mengembang tinju, kemudian bagi adonan menjadi beberapa bagian sesuai selera. Letakkan di loyang, masak.
Resep Topping:
Daging cincang
Sosis
Jagung manis (sisir)
Paprika (iris tipis)
Bawang bombay
Bawang Putih (sedikiiiit aja)
Merica
Garam
Basil
Oregano
Saus tomat
Keju
Cara:
1. Tumis bawang bombay, bawang putih & paprika hingga layu, masukkan daging cincang. Masak hingga daging berubah warna menjadi coklat.
2. Kemudian masukkan sosis, jagung dan bumbu-bumbu pelengkap lainnya.
3. Siapkan adonan yang sudah diletakkan di loyang, beri saus tomat di atasnya, kemudian beri topping yang sudah dimasak. Tutup dengan Keju mozarella atau sejenisnya, beri taburan lagi sosis, jagung & paprika di atasnya agar penampilan terlihat lebih cantik.
*Dulu saya memasak dagingnya dengan susu jadi hasilnya lebih mantap, namun sejak membaca hadis bahwa tidak boleh mencampur daging dengan susu maka sekarang saya tidak menggunakan susu lagi.
Saya coba juga versi manisnya biar ga bosen, dikasih meises, pisang & keju.
Selamat mencoba...
kbetulan kmrn sy buat jg tp kok bwahx gosong padahal atasx msh lembek. apa harus tipis bgt ya adonan kulit pizzanya?
ReplyDeleteHai mb Yun Dwi, maaf ya baru bisa reply sekarang. Beberapa hari tepar kena demam & radang tenggorokan.
ReplyDeleteAah..tentang itu saya juga pernah ngalami mba. Ada dua kemungkinan; Api yang digunakan terlalu besar termasuk saat memanaskan teflon gunakan api sedang cenderung kecil, yang kedua manggang adonannya langsung di teflonny tanpa dialasi loyang. Keduanya saya pernah alami ^^ walaupun atasnya sudah cukup matang.
Penggunaan api yang cenderung besar dan tanpa loyang cenderung membuat adonan "kaget".
Kayak kita kalau goreng donat tuh mba, walaupun api yang digunakan saat goreng donat sudah kecil, tapi minyak sudah terlanjur terlalu panas karena dipanaskan dengan api yang cenderung besar, maka hasil donatnya langsung berwarna coklat tua bahkan permukaannya kadang retak2 tapi dalamnya belum matang.
Gitu ya mb, smg berkenan & Tetap semangat :)
Jd harus pakek loyang mb?kl gk ada loyang bgaimana?
ReplyDeleteTerima kasih
Hai mba Atiqah... mohon maaf untuk reply yang super duper telat :(
ReplyDeleteGa pake loyang bisa sih mb, cuma dihati2 aja apinya jangan terlalu besar biar g cepet gosong. kl sy pake loyang sulu, supaya panas dari api kompor ga langsung kena roti, tapi teflon dulu baru loyang ^^
mbak Lia, loyang sulu itu apa? aku barusan nyoba tanpa loyang dan,,beneran,,kaget si dia..jadilah roti bantat..hiks
ReplyDeletebisa nggak pake pyrex gitu trus dimasukin dalam panci teflon? dan,, tutupnya si teflon kurang nutup sempurna..soalnya bukan pasangannya... makasih bu Guru
Mb Atiqah & mb Nisa..
DeleteMaaf sy salah ketik, hikss.. Itu bukan loyang sulu tp loyang DULU, hihihii..
Kl ga ada loyang, bs pake cup kertas aluminium foil mb.
Tmn sy pas bikin pertama jga gagal. Trs yg kedua di alasi aluminium foil alhmd berhasil😊
Ttp smangad y mb